Salah satu momen yang ditunggu-tunggu para turis asing yang berkunjung ke Jepang adalah menyaksikan keindahan bunga sakura yang hanya mekar pada musim semi saja. Di negara Jepang ini sakura memang tumbuh lebat di setiap tempat seperti di pinggir jalan dan di taman kota. Namun sangat disayangkan bunga ini hanya mekar kurang dari 2 minggu saja karena setelah itu mereka akan kembali berguguran.

Filosofi Bunga Sakura
Bunga Sakura adalah simbol dari negara Jepang dan juga bunga keramat bagi orang Jepang. Bunga indah berwarna pink dan putih ini sangat dinanti-nanti kehadirannya oleh seluruh masyarakat Jepang karena mekarnya bertepatan dengan musim semi yang sangat indah dan hangat

Kunjungi: Jual Rumput Sintetis
Arti Bunga Sakura
Ketika musim semi, sekolah-sekolah membuka tahun ajaran baru, perusahaan-perusahaan pun biasanya melakukan perekrutan karyawan. Musim semi memberikan gairah dan semangat baru bagi masyarakat Jepang untuk memulai hidup. Keharuman pohon sakura menambah suasana musim semi menjadi lebih indah.

Bunga Sakura di Jepang
Bunga Sakura (桜) atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Cherry Blossom adalah lambang pembaharuan dan harapan negara Jepang. Selama waktu mekarnya bunga sakura ini, ada sebuah tradisi yang disebut Hanami (花見) yaitu aktifitas dimana sekelompok orang berpiknik tepat di bawah pohon sakura sambil menikmati suasana bersama bunga sakura.

Ada banyak tempat menarik untuk menyaksikan bunga sakura bermekaran dengan lebat seperti di Tokyo ada Ueno Park, di Nagoya ada Nagoya Castil, atau di Kyoto kita bisa berkunjung ke Kinkakuji. Ada acara “Cherry Blossom Front” atau “Sakura Zensen” yang disediakan oleh badan meteorologi negara Jepang yang bisa memprediksi perkembangan mekarnya bunga sakura dari seluruh penjuru Jepang.

Pohon Bunga Sakura
Jadi sebelum berencana pergi menyaksikan bunga sakura ke suatu tempat, anda harus memastikan apakah tempat tersebut sakura sudah bermekaran. Biasanya daerah Jepang bagian bawah sakura bermekaran terlebih dahulu baru kemudian lanjut ke Jepang bagian atas.

Kegiatan Hanami ini selain dilakukan pada siang hari, ada juga yang melakukannya pada malam hari dengan istilah yozakura (夜桜) atau sakura pada malam hari. Pohon-pohon sakura biasanya dihiasi dengan lentera menyala yang terbuat dari kertas. Hal ini menambah pemandangan semakin indah dan romantis.

Konsumsi Bunga Sakura
Di Jepang banyak produk makanan dan minuman menggunakan perasa sakura. Aroma khasnya yang wangi membuat orang Jepang berinovasi meracik makanan yang dipadukan dengan daun atau bunganya. Daun dan bunga sakura ini biasanya direndam dalam air yang dicampur dengan garam (shiozuke) dan kemudian dimanfaatkan untuk perasa makanan karena baunya yang harum.

Ada juga kue bernama Sakuramochi yaitu penganan mochi yang dibalut dengan daun dari pohon sakura. Selain itu ada snack dan es krim rasa sakura, teh bunga sakura yang diminum ketika momen istimewa seperti pesta pernikahan.

Buah dari Pohon Sakura
Pohon Sakura juga bisa berbuah yang disebut sakuranbo (さくらんぼ) atau buah cherry. Meskipun dinamakan buah cherry, namun buah dari pohon sakura ini tidak bisa dikonsumsi karena ukurannya kecil dan rasanya tidak enak.

Penyakit Kafunshou (花粉症)
Kafunshou adalah penyakit yang datang di musim semi pada saat sakura bermekaran. Bisa dikatakan ini adalah alergi yang diderita sebagian orang di Jepang dimana jika mereka menghirup serbuk sari dari bunga sakura yang berterbangan ketika akan rontok, ada gejala-gejala seperti mata menjadi merah, badan gatal, dan demam. Banyak yang memakai masker ketika musim semi tiba karena untuk menghindari penyakit ini.
Kunjungi: Jual Sambal Pecel
Sesuai huruf kanjinya, kafunshou memiliki arti yaitu penyakit yang disebabkan oleh serbuk dari bunga. Kafunshou (花粉症) terdiri dari 3 buah kanji yaitu 花 (ka) yang artinya bunga 粉(fun) adalah serbuk/bubuk , dan 症(shou) adalah penyakit.
Kunjungi: Jual Rumput Sintetis

Gambar Bunga Sakura
Berikut akan ditampilkan kumpulan gambar pemandangan sakura dari berbagai tempat di seluruh Jepang yang tentunya akan membuat anda ingin segera mengunjungi Jepang.