Kumpulan Kliping Bencana Alam yang Terjadi di Jepang dan Indonesia

Kali ini saya akan membuat artikel buat teman-teman yang mendapat tugas pelajaran dari guru untuk membuat kliping bencana alam. Harapannya semoga Kumpulan Kliping Bencana Alam yang Terjadi di Jepang dan Indonesia ini bisa bermanfaat dan dapat membantu kalian dalam menyelesaikan tugas.

Bencana Alam Beserta Gambarnya dan Penjelasannya

Pada dasarnya tujuan membuat kliping ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca karena kliping memiliki banyak pilihan gambar serta penjelasan yang membuat pembaca tertarik untuk melihatnya daripada membaca buku yang umumnya hanya berisi tulisan tanpa memiliki gambar di dalamnya.

Itulah alasannya kenapa kebanyakan orang lebih memilih kliping daripada buku lainnya. Sebenarnya untuk membuat sebuah kliping itu sangat mudah, tergantung apa topik yang akan diangkat.

Nah, pada kali ini tema yang akan saya akan adalah kliping bencana alam yang terjadi di Jepang serta di Indonesia. Kliping bencana alam ini berisikan mengenai berbagai bencana alam yang pernah melanda negara Jepang dan Indonesia, 2 negara yang paling sering ditimpa bencana alam.

Beberapa waktu lalu Jepang baru saja ditimpa gempa bumi yang mengakibatkan beberapa korban dan menghancurkan rumah rata dengan tanah. Gempa ini juga diprediksi berpotensi terjadinya tsunami Jepang yang cukup dahsyat.

Baiklah untuk lebih jelasnya kamu bisa melihat kliping bencana alam yang melanda Jepang dan Indonesia selengkapnya di bawah ini.

Kliping Bencana Alam di Dunia Jepang

Di Jepang, bencana alam seperti gempa bumi dan angin topan sudah biasa dirasakan oleh masyarakatnya. Inilah yang membuat Negara Jepang menjadi sangat kuat karena sering dilanda berbagai cobaan. Namun, bencana alam di Jepang ini acapkali membuat para turis asing yang berkunjung Jepang merasa khawatir akan keselamatan dirinya.

Sebenarnya bencana alam semacam ini tidak perlu dikhawatirkan karena tingkat keamanan terhadap bencana di Jepang sangat tinggi. Selain itu pemerintah juga paham dan mengerti bagaimana cara menghadapinya. Dengan teknologi yang canggih ditambah persiapan yang matang, maka efek bencana alam dan kerugian materi di Jepang pun dapat diminimalisir.

Kliping Bencana Alam Gempa Bumi di Jepang

Jepang dikenal sebagai negara dengan tingkat frekuensi terjadinya gempa yang sangat tinggi dalam setiap tahunnya. Rata-rata Orang Jepang ditimpa gempa bumi baik skala kecil maupun besar mencai ratusan kali per tahun.

Meskipun begitu, Orang Jepang tidak merasa khawatir dengan kondisi ini karena sebagian besar bangunan dan rumah-rumah di Jepang dirancang tahan terhadap gempa.

Bahkan salah satu bangunan tertua yang ada di jepang yaitu Kuil Horyuji yang terletak di Nara-ken adalah bangunan tahan gempa yang saat ini masih berdiri kokoh.

Jika bangunan tua saja bisa tahan terhadap gempa sampai ratusan tahun, apalagi bangunan modern yang sudah dirancang dengan teknologi tinggi sedimikian rupa. Panik dan gaduh saat terjadi gempa justru akan membahayakan keselamatan.

Jika suatu saat ketika kamu berada di Jepang dan terjadi gempa, hal yang harus dilakukan pertama kalinya adalah bersikap tenang dan amati keadaan sekitar

Biasanya hal yang sering dilakukan Orang Jepang adalah bersembunyi di bawah meja atau pergi ke tempat luas yang tidak terdapat bangunan seperti lapangan.

Kliping Bencana Alam Tsunami di Jepang

Selain gempa bumi, tsunami adalah bencana alam yang kerap melanda Negeri Matahari Terbit, Jepang. Tak jarang juga tsunami ini timbul akibat efek dari bencana gempa bumi yang melanda sebelumnya.

Pada setiap daerah di pesisir pantai Jepang terdapat sebuah sistem peringatan berupa sirine yang akan berbunyi jika terdeteksi ada gelombang tsunami.

Jika kamu sedang berada di bibir pantai lalu mendengar bunyi sirine peringatan tersebut, segera naik ke tempat yang tinggi sambil tetap mengamati keadaan sekitar.

Apabila sudah berada di tempat aman dan jauh dari bibir pantai, tak perlu merasa khawatir karena kemungkinan besar kamu akan selamat. Jika benar-benar terjadi tsunami pun tim evakuasi akan cepat datang.

Kliping Bencana Alam Tsunami Fukushima 2011

2011 silam, dunia kembali dikejutkan dengan bencana hebat yang melanda negara Jepang. Negeri Matahari Terbit ini kembali diguncang gempa sangat dahsyat yang juga berefek pada timbulnya gelombang tsunami.

Gempa bumi dahsyat itu berkekuatan sekitar 8,9 SR dan menghantam timur laut, pada jumat 11 Maret 2011. Setelah gempa berkekuatan 8,9 itu, banyak gempa-gempa susulan yang juga cukup besar dan memicu peringatan tsunami dengan ketinggian 10 meter.

Asap hitam juga membumbung tinggi di kawasan industri Yokohama Isogo. NHK selaku stasiun televisi negara Jepang menayangkan bahwa perahu, mobil, dan kendaraan lainnya mengambang di air pasca tsunami menghantam kota Kamaichi di bagian utara Jepang. Sebuah jembatan tampak runtuh dan tenggelam di dalam air. Kyodo juga mengemukakan  laporan telah terjadinya  Ibukota Miyagi-ken, Sendai di timur laut wilayah Jepang.

Ini adalah gempa terburuk yang dirasakan sejak lebih dari 20 tahun lalu. Para penumpang di jalur kereta subway di Ibukota Tokyo pun panik. Getaran yang dirasakan sangat kuat dan sangat sulit bagi orang untuk bisa berdiri seperti dilansir Mariko Katsumura, seorang wartawan Reuters.

Berdasarkan laporan, sedikitnya 600 orang tewas dalam gempa bumi dahsyat ini. Namun kantor berita Jepang menyebutkan korban tewas diperkirakan mencapai lebih dari 1000 orang. lebih dari 3000 rumah rata dengan tanah, ratusan orang hilang dan ribuan orang mengalami luka yang cukup parah.

Kliping Bencana Alam Angin Topan di Jepang

Angin topan atau taifu selau melanda Jepang setiap tahunnya yakni pada peralihan musim panas ke musim gugur yang datang dari arah selatan menuju utara. Apabila angin topan datang, biasanya transportasi diberhentikan untuk sementara, toko-toko pun ditutup dan tidak banyak orang yang keluar rumah.

Semakin naik ke utara, kekuatan angin topan akan semakin melemah. Itulah sebabnya mengapa bagian utara Jepang seperti Hokkaido hampir tidak pernah dilanda angin topan.

Kliping Bencana Alam Badai Salju di Jepang

Meskipun bagian utara Jepang jarang dilanda angin topan, namun ada satu bencana alam yang kerap datang yaitu badai salju yang sangat lebat. Wilayah seperti Hokkaido dan Tohoku yang berada di pesisir laut Jepang masyarakatnya sudah terbiasa dengan fenomena alam seperti itu dan sudah mempersiapkan segalanya.

Kliping Bencana Alam Hujan Lebat di Jepang

Di Jepang ada musim dimana selama beberapa hari hujan akan terus menghuyur. Musim Hujan di Jepang disebut tsuyu. Bila kamu berencan liburan ke Jepang pada pertengahan tahun, kamu bisa membawa payung dan jas hujan saat keluar dari ruangan dan hindari kegiatan-kegiatan di luar ruangan.

Ketika itu juga biasanya terjadi erosi tanah di daerah lereng gunung karena hujan turun dengan sangat deras. Tak jarang pula sungai akan meluap dan menyebabkan banjir besar.

Kliping Bencana Alam Gunung Meletus di Jepang

Konon katanya di Jepang kita dapat menemukan sumber air panas di berbagai tempat apabila kita menggalinya dengan dalam. Ini artinya bahwa di lapisan tanahnya banyak terdapat magma. Gunung Fuji yang dikenal sebagai simbol negara Jepang juga merupakan gunung merapi yang masih aktif.

Letusan gunung merapi akan ditandai dengan munculnya berbagai peringatan yang kemudian akan tersiar ke dalam berita di seluruh negeri. Jadi tidak perlu khawatir akan menjadi korban bencana alam gunung berapi jika kita sedang liburan ke Jepang.

Kliping Bencana Alam di Indonesia

Selain Jepang, Indonesia adalah negeri yang rawan terkena berbagai bencana alam. Jika dihitung selama satu dasawarsa terakhir, tercatat ada beberapa bencana yang pernah melanda ibu pertiwi. Misalnya gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran hutan, tawuran sampai kecelakaan jatuhnya pesawat aviastar yang menjadi sebuah kliping bencana alam tersendiri bagi rakyat Indonesia.

Salah satu penyebab Indonesia sering ditimpa bencana adalah karena wilayah Indonesia yang dikelilingi 3 lempeng benua yaitu Lempeng Hindia (Indo Australia) di sebelah selatan, Lempeng Eurasia di bagian utara, dan Lempeng Pasifik di wilayah timur. Hal ini membuat Indonesia rentan terhadap bencana alam.

Selain itu, Nusantara juga dilalui jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yakni serangkaian gunung berapi yang masih aktif. Sesuai undang-undang nomor 24 tahun 2007 yang dibentuk atas kesadaran pentingnya penanggulangan bencana, definisi bencana adalah perisitiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Adapun bencana alam ini disebabkan karena faktor alam dan faktor non alam ataupu faktor manusia itu sendiri sehingga menimpulkan munculnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta dan benda serta dampak psikologis.

Adapun berdasarkan pembagiannya, ada 3 jenis bencana alam yang dijelaskan dalam Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana yaitu :

• Bencana alam meliputi gempa bumi, letusan gunung merapi, tanah longsor, angin topan, kekeringan, kebakaran lahan karena faktor alam, hama penyakit pada tanaman, epidemic, wabah, kejadian antariksa/benda luar angkasa, dan kejadian luar biasa.
• Bencana non-alam meliputi kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan alat transportasi, kegagalan teknologi/konstruksi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan, kegiatan keantariksaan.
• Bencana sosial meliputi kerusuhan dan konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi seperti misalnya tawuran antar pelajar.

Kliping Bencana Alam Tsunami Ende

Kliping bencana alam tsunami ende, terjadi di kota Flores, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 12 Desember 1992. Layaknya bencana alam tsunami pada umumnya, tsunami ende ini diawali dengan gempa bumi berkekuatan 7,8 SR. Pusat gempanya berada di lepas pantai utara bagian timur Pulau Flores.

Gempa bumi ini terasa hingga Pulau Bali yang berjarak kira-kira 700 km menuju barat. Setelah diguncang gempa bumi, wilayah ini disapu dengan tsunami dahsyat hingga Pantai Flores dengan waktu 2 menit dari gempa pertama.

Pusat gempa berada di kedalaman 35 km barat laut daerah Maumere yang merupakan kota terbesar di Flores. Bahkan setelah dihantam gempa dan tsunami, daerah ini masih diguncang gempa susulan berulang kali. Tercatat lebih dari 1000 kali gempa susulan yang terpantau oleh tim survey lapamngan sejak 30 Desember hingga 5 Januari 1992.

Dengan adanya gempa dan tsunami tersebut, wilayah pantai di sebelah barat Tanjung Batumanak kini posisinya menjadi lebih tinggi sekitar 0.5-1.1 Meter. Bencana alam tersebut telah merenggut nyawa sekitar 2100 jiwa dan berbagai kerusakan baik materiil ataupun non-materiil. Selain itu diperkirakan 1000 rumah hancur akibat gempa dahsyat tersebut.

Kliping Bencana Alam Gunung Kelud

Bencana alam ini terjadi tepat pada tanggal 19 Mei 1919 di Jawa Timur. Gunung Kelud menyebarkan hujan abu ke seluruh bagian timur Indonesia. Di Pulau Bali misalnya, hujan abu terjadi pada 21 Mei 1919 karena tiupan angin.

Dan apakah kamu tahu bahwa endapan abu yang dimuntahkan Gunung Kelud saat erupsi mencapai 284 juta meter kubik. Jumlah ini setara dengan 100 juta meter kubik batuan besit.

Jumlah korban jiwa yang meninggal akibat meletusnya gunung berketinggian 1731 meter ini mencapai 5115 jiwa. Juga telah mengakibatkan kerusakan rumah yang dipenuhi abu vulkanik. Bukan hanya itu saja, penduduk pun terkena penyakit pada saluran pernafasan yang diakibatkan abu vulkanik tersebut.

Kliping Bencana Alam Banjir Wasior, 4 Oktober 2010

Banjir bandang besar pernah melanda desa Wasior, Teluk Pondama, Papua Barat yang disebabkan kerusakan di Hutan Wasior sehingga ketika hujan turun terus-menerus mengakibatkan terjadinya luapan di Sungai Batang Salai.

Walhi memprediksi 30-40 % hutan di kawasan itu telah mengalami alih fungsi sehingga memicu terjadinya lupan akibat tidak terserap dengan baik air hujan yang masuk ke dalam tanah.

Aktivitas penebangan liar yang dilakukan sejak 1990 dinilai menjadi penyebab utama bencana alam ini. Banjir bandang ini mengakibatkan beberapa infrastruktur rusak parah termasuk lapangan udara di Wasior. Selain itu, krusakan juga  menimpa rumah-rumah warga, rumah sakit, jembatan, dan beberapa gereja karena banjir besar tersebut membawa batu-batuan besar, batang pohon dan lumpur.

Jaringan komunikasi pu terputus dan kegiatan masyarakat lumpuh total. Korban jiwa diprediksi mencapai 158 orang tewas dan 145 orang dinyatakan hilang. Sementara sebagian korban luka lainnya diungsikan ke Manokwari dan Nabire.

Kliping Bencana Alam Tanah Longsor Banjarnegara, 12 Desember 2014

Bencana tanah longsor sudah tak asing bagi masyarakat di Kecamatan Karangkobar, banjarnegara, Jawa Tengah. Setiap tahun selalu ada bencana alam serupa di kecamatan yang mempunyai 13 desa definitif ini.

Nyaris setiap tahun juga bencana ini memakan korban jiwa, harta dan pemukiman penduduk. Menurut ahli geologi yang berasal dari Universitas Gajah Mada Jogjakarta, Dwikorita Karnawati, secara geografi, kondisi alam di Karangkobar memang tak layak dijadikan pemukiman.

Kondisi topografinya yang berbukit-bukit serta tekstur tanahnya yang tak kuat menjadikan daerah ini rentan sekali terkena bencana longsor.

Kliping Bencana Alam Gempa Bumi Sumatera Barat

Kliping bencana alam selanjutnya adalah benca gempa bumi yang menimpa Provinsi Sumatera Barat tepat pada tanggal 30 September 2009 pukul 17.16 WIB. Kawasan ini diguncang gempa dahsyat berkekuatan 7,6 SR yang berpusat di Pantai Sumatera 50 km Barat Laut Padang.

Korban tewas mencapai 6234 jiwa yang tersebar di 4 kabupaten di Sumbar. Sedangan korban luka mencapai 3000 orang baik itu luka berat ataupun ringan. Tak hanya itu saja, sekitar 300.000 rumah rata dengan tanah.

Kliping Bencana Alam Gempa dan Tsunami Gunung Krakatau

Bencana ini mungkin yang terdashyat sepanjang sejarah. Jika kamu tahu ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, maka letusan Gunung Kakatau yang terletak di Selat Sunda ini ledakannya 30.000 kali lipat darinya. Letusan yang terjadi pada 26 Agustus 1883 ini konon katanya terdengar sampai ke Australia dan Afrika yang jaraknya mencapai 4653 km.

Korban tewas diperkirakan mencapai 36000 jiwa. Jika seluruh korban jiwa itu dijajarkan di jalan, maka panjangnya adalah sepanjang jalan antara Nagoya sampai Tokyo!

Kliping Bencana Alam Gempa dan Tsunami Aceh

Mungkin semua orang di Indonesia dan dunia masih ingat dengan bencana alam ini. Bencana alam yang terjadi di penghujung tahun 2004 atau tepatnya 26 Desember 2004 ini terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam, Nias, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Benua Afrika.

Gempa berkekuatan 8,5 SR dengan ketinggian tsunami mencapai 35 meter yang berpusat di Samudera Hindia (2,9 LU 95,9 BT) di kedalaman 20 km menyapu berbagai daerah termasuk negara seperti Sri Langka, Bangladesh, India, Malaysia, dan Thailand.

Laporan menyebutkan bahwa korban tewas mencapai 105.262 jiwa yang dilansir kementrian nasional RI. korban luka-luka sebanyak 124.057 jiwa yang sebagian besar berasal dari Provinsi Aceh dan Sumatera Utama.