Menjelang datangnya tahun baru (新年) seperti saat ini, berbagai resolusi tahun baru kerap diucapkan oleh seseorang sebagai penanda perubahan dalam diri sendiri tak terkecuali buat kamu yang saat ini sedang merantau di Negeri Sakura, Jepang.
Tujuan kamu pergi jauh ke sana mungkin ingin melakukan perubahan diri baik dari segi materi maupun kualitas diri. Namun, resolusi tahun baru tentu diharapkan nggak cuma sekadar jadi wacana akhir tahun, dan akan membawa dampak yang positif di hari-hari berikutnya.
Dear kamu yang sampai sekarang masih berjuang di perantauan Jepang, kamu bisa jadikan 7 hal ini sebagai cerminan diri sekaligus resolusi tahun baru untuk memperbaiki. Walau tahun depan masih tidak mungkin dilakukan, setidaknya kamu sudah siap sedikit demi sedikit untuk melakukannya
1. Tahun baru sebentar lagi, mari buat resolusi tahun baru dan berkaca dari masa lalu agar tak terulang lagi. Ganbatte Kudasai!

Mari berkaca sejenak, kubur kebanggaan yang pernah kamu torehkan selama satu tahun belakangan ini. Gaji puluhan juta, materi melimpah, lulus ujian Bahasa Jepang misalnya.
Lalu mulai ingat kembali kesalahan-kesalahanmu sendiri mulai dari hal-hal sepele sampai hal-hal yang dianggap merugikan diri dan Bangsa Indonesia.
Semua memang sudah terlewati, namun bukan berarti kamu bisa melupakan sesuka hati. Belajarlah dari apa yang pernah membuatmu jatuh, jangan biarkan kamu jatuh lagi karena kesalahan yang sama. Tak apa jatuh dan terluka, setidaknya bukan karena hal yang pernah kamu alami.
2. Kalau tahun ini kamu masih gemar ngeluh mengenai pekerjaan dan kehidupan di Jepang, di tahun baru nanti sudah waktunya kamu belajar dewasa. Yarimashou!
Hei kamu yang suka ngeluh dengan kehidupan di Jepang yang bisa dibilang sangat kejam, mulai saat ini berjanjilah untuk lebih dewasa memaknai arti kehidupan sesungguhnya. Angkat dagumu, dan jadikan tahun baru nanti sebagai ajang untuk membuktikan diri. Ingat, keluarga menunggumu di rumah!
3. Mari kita tandai resolusi tahun baru dengan teman yang juga baru. Waktunya memperluas pergaulanmu. Ryokou Ikimashou!

Tak ada yang salah dengan yang namanya menambah teman meskipun teman itu berbeda negara atau agama. Bahkan jodoh kadang datang dari orang yang tak pernah kamu sangka sebelumnya. Berbagai kesempatan baik harus kamu kejar selama berada di Jepang. Jangan sampai menjadi kura-kura dalam tempurung yang selalu diam di apaato tanpa menghasilkan apapun
Carilah kenalan orang-orang hebat dan teman-teman asing yang sekiranya mampu untuk mengangkat kapasitas dirimu. Kunjungi juga tempat-tempat menarik di Jepang yang di sana kamu bisa belajar banyak hal tentang kehidupan. Lets Go!
4. Mungkin sudah saatnya kamu mulai mencintai dirimu sendiri. Jibun wo Mamotte!

Kalau selama ini kamu kerap bertanya-tanya, apa yang membuatmu masih tetap bertahan di negara dengan persaingan hidup yang ketat sampai tahun berganti lagi. Mungkin karena kamu sedang mencintai keluarga dan dirimu sendiri.
Apabila kamu tidak mencintai dirimu sendiri, kamu mungkin sudah pulang dan tak akan melanjutkan petualanganmu di Negeri Matahari Terbit. Namun kamu harus mulai menyayangi diri sendiri dalam hal lain seperti misalnya mengurangi porsi kerja lembur, jangan terlalu banyak begadang. Atau juga mulai meninggalkan makanan dan minuman yang dianggap kurang baik dari segi kesehatan maupun segi agama.
Sederhana saja, kamu bisa mulai awal tahun dengan lebih memperbaiki hubunganmu dengan keluarga. Karena keluargalah yang akan selalu mengingatkanmu dikala kamu melakukan hal-hal yang menyimpang.
5. Buat kamu yang masih menyimpan luka masa lalu, sudah saatnya kamu merelakannya. Move On!

Dalam urusan hati juga banyak menjadi persoalan di kalangan para perantau di Jepang. Kamu yang hingga kini sendiri karena masih senang menimang-nimang luka masa lalu, sampai kapan kamu mau menutup diri serta hatimu? Memang tidak gampang buat beranjak. Tapi apa salahnya mencoba?
Kamu adalah orang hebat, kamu punya banyak kelebihan yang sangat bermanfaat ketika diaplikasikan di tanah air nanti. Toh jika kamu sukses kelak, akan ada banyak orang berebutan untuk mengisi hatimu. Benar kan?
Jadikan pergantian tahun ini sebagai pergantian hatimu juga. Lepaskan luka beserta kenangan yang selama ini masih kamu simpan rapat-rapat. Saatnya melangkah pada hidup dan hati yang baru.
6. Jangan habiskan waktu berhargamu di Jepang untuk berdiam diri, saatnya kamu bergerak menuju takdirmu.
Di negara seketat Jepang, jangan cuma bisa diam dan menunggu seolah rezeki, jodoh, ilmu bahkan relasi akan datang dari langit menuju heya-mu. Semua itu juga perlu dijemput. Namun kamu tidak cuma menjemputnya dengan usaha diri sendiri. Kamu juga perlu doa agar semua itu dapat terwujud sesegera mungkin.
Bagaimana bisa kamu bertemu rezeki atau ilmu kalau kamu saja tak siap dengan kedatangannya. Jangankan berbenah diri, mendoakan semua itu pada Tuhan saja kamu tak pernah lakukan.
7. Tapi atas semua harapan itu, setidaknya setelah tahun berganti, kamu bisa berubah menjadi orang yang lebih baik. Gaman Suru na!

Jika segala hal itu telah kamu lakukan agar targetmu di Jepang tercapai, tapi tak kunjung dipertemukan, gaman shite kudasai! Jika apa yang kamu harapkan tak kunjung datang, mungkin saja Tuhan ingin melihat sebatas apa kesabaranmu menunggu. Pantaskan saja dirimu sebelum semua itu tiba, anggap saja kalau yang selama ini jadi fokus utamamu memantaskan diri adalah hadiah dari Tuhan atas kegigihanmu.
Baca Juga 10 Suka Duka yang Cuma Bisa Dipahami WNI di Jepang!